Thursday, January 6, 2011

Pemerintah Akui Susah Kendalikan Harga Cabai

 Jakarta: Pemerintah mengakui susah kendalikan harga cabe karena produksi cabai terganggu disebabkan anomali cuaca. "Untuk cabai, susah. Tidak banyak yang bisa kita lakukan, karena ini masalah kerusakan yang terjadi terhadap produksinya yang disebabkan hama dan cuaca," ungkap Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di kantor Menko Perekonomian Jakarta, Kamis (6/1).

Kendati demikian, pemerintah akan terus fokus untuk menjaga agar harga cabai tidak melambung lebih tinggi lagi, salah satunya dengan menjaga distribusinya. "Jadi bagaimana kalau dari perdagangan yang bisa kita fokuskan supaya tidak ada gangguan dari distribusi," ujarnya.


Sementara dari sisi pertanian akan dijaga produksinya dan meningkatkan perlindungan dari penyakit. "Supaya tidak busuk, tidak kena hujan saat menanam benih, menjaga ketahanan dan mendorong menanam cabai di halaman masing-masing," ungkapnya.

Terkait menanam cabai sendiri, Mari mengaku telah melakukannya dengan menanam 200 pohon cabai di dalam pot. Hal ini dinilainya cukup efektif dalam menghadapi harga cabai yang melambung. "Bisa mengatasi demikian," ungkapnya.

Adapun untuk komoditas gula, lanjut Mari, keputusan impor sudah diberlakukan sejak September lalu. Saat ini pihaknya sedang mengevaluasi dan akan memanggil semua importir apakah barang akan masuk, atau bagaimana untuk mengisi 5 bulan pertama tahun 2011 saat paceklik.

Sedangkan untuk beras, pemerintah tetap mengintensifkan operasi pasar selama dua bulan terakhir, dan akan dilanjutkan terus sampai panen. Target stok Bulog 1,5 juta ton juga harus tercapai melalui pengadaan dalam dan luar negeri, serta raskin ke 13 yang sudah diluncurkan sDesember lalu.

"Dan sekarang 3 bulan pertama akan kita tingkatkan, misalnya dua bulan raskin pada Februari antara lain itu akan dilakukan untuk komoditi lain poisisinya adalah kita tetap sama menjaga kestabilan harga dan stok," tukasnya.

No comments:

Post a Comment