Saturday, January 29, 2011

Mengintip Pabrik Prosesor dan Kartu Grafis AMD

Jakarta - Sebelum dilempar ke pasaran, baik prosesor atau kartu grafis AMD yang beredar di Indonesia terlebih dahulu melalui pengujian pada salah satu pabriknya di Singapura. Bagaimana prosesnya?

Meski bermarkas di Amerika Serikat, namun AMD memiliki beberapa pabrikam di berbagai belahan dunia. Salah satunya di Singapura dimana tempat tersebut bertugas untuk menguji tiap prosesor dan kartu grafis sebelum dilempar ke pasar Asia Pasifik.

detikINET, bersama beberapa wartawan lain dari kawasan Asia Pasific, berkesempatan untuk melihat langsung bagaimana proses pengerjaan di pabrik tersebut. Seperti apa?


Packaging Pabrik AMD di Singapura tidak bertugas untuk membuat prosesor, namun di dalamnya tetap melakukan beberapa proses penting seperti menyatukan sebuah core ke dalam 'rumahnya'.

Ya, usai mendapat core untuk diproduksi, pabrik di Singapura harus menempatkan tiap core tersebut hingga menjadi kesatuan prosesor. Proses ini terbilang cukup rumit, oleh karena itu dibutuhkan sebuah mesin yang berukuran raksasa untuk melakukannya.

Pengujian Setelah sudah berwujud prosesor, core tersebut kemudian mengalami beberapa proses lebih lanjut seperti pembatasan kecepatan, atau penentuan jumlah core yang ada di dalam produk tersebut. Yuk, dibahas satu persatu.

Pengetesan pertama adalah pengujian daya tahan panas. Tiap prosesor digeber dengan mesin khusus untuk memastikan panas yang ditimbulkan tidak berlebihan. Ini dilakukan agar prosesor tidak mengalami overheat meski dipakai nonstop.

Lalu pengujian berlanjut dengan simulasi fitur yang dijalankan oleh mesin khusus. Ini dilakukan untuk memamstikan agat setiap fitur yang dibenamkan dalam prosesor dapat berjalan dengan baik.

Setelah semua itu selesai, AMD melanjutkan ketahap pengujian dengan menggunakan aplikasi sehari-hari seperti mengolah data aplikasi kantoran atau bermain game.

Namun lagi-lagi yang menguji tersebut adalah sebuah mesin khusus yang sudah ditanamkan simulasi program yang biasa digunakan pengguna komputer. Konon, setiap prosesor memakan waktu beberapa jam selama pengujian.

Polesan Akhir

Usai melewati semua pengujian, masing-masing prosesor akan masuk ke sebuah mesin untuk menentukan kecepatan yang diusungnya. Jadi, meski berbeda kecepatan namun sejatinya prosesor AMD terbuat dari'bahan'.

"Kecepatan tiap prosesor ditentukan sesuai dengan daya tahannya. Namun kami juga memproduksi prosesor yang kecepatannya tidak di 'kunci', yakni seri BlackEdition," jelas salah satu pegawai AMD.

Setelah itu, baru tiap prosesor dilabeli sesuai dengan namanya masing-masing. Proses ini menggunakan mesin laser khusus yang mampu menulis dengan cepat.

Baik untuk CPU atau pun GPU sama-sama mengalami proses pengerjaan yang mirip. Semua itu dilakukan dengan tujuan, memastikan setiap produk yang diluncurkan sudah layak pakai dan memiliki daya tahan yang sesuai.

Sayangnya, AMD tidak memperkenankan setiap wartawan untuk mengambil foto dari tiap-tiap proses.

No comments:

Post a Comment