Monday, January 31, 2011

Bayi Ini Bak Memiliki Dua Wajah

 
Di saat mayoritas menyambut bahagia kelahiran buah hati, Yi Xilian harus menerima kenyataan pahit melihat cacat di bagian wajah putranya. Ia sangat terpukul melihat darah dagingnya lahir dengan dua wajah.

Wanita asal Provinsi Hunan, China, itu tak merasakan hal ganjil selama kehamilan. Persalinannya pun normal meski 19 hari lebih cepat dari perkiraan dokter, pada 4 Maret 2009.

Seperti dikutip dari laman 
weirdasianews, kesehatan bayinya yang terlahir dengan bobot 2,09 kilogram cukup baik. Hanya, penampilan wajah bayi tampak seperti mengenakan topeng, bak memiliki dua wajah. 



"Awalnya keluargaku terus melarang saya melihat bayi saya, tapi saya terus mendesak suami saya. Sebelum mempertemukan saya dengan bayi kami, suami saya hanya berkata 'jangan sedih, jangan sedih', tapi ketika saya benar-benar melihatnya saya lemas," kata Yi.

Penyebab kelainan yang dialami putranya masih misteri. Ada beberapa kemungkinan yang bisa memicu kelainan itu, seperti infeksi kandungan, atau penggunaan obat-obatan yang salah selama masa kehamilan.

Selama hamil, Yi Xilian mengaku tak mengonsumsi obat-obatan aneh. Satu-satunya jenis obat yang pernah ia minum adalah obat antikeguguran yang diberikan dokter di Xiangxiang Women and Children's Hospital. Tiga kali kontrol, dokter juga menyatakan kehamilannya normal.

Demi mencari kesembuhan, Yi Xilian membawa putranya yang kala itu masih berusia 20 hari ke sebuah rumah sakit besar di Changsha. Ia pun semakin frustasi mendengar biaya pengobatan yang mencapai US$80-100 ribu atau sekitar Rp700-900 juta.

Namun, senyum Yi Xilian kembali mengembang melihat simpati masyarakat. Sumbangan dana mengalir hingga akhirnya sang bocah mendapat cukup dana untuk melakukan operasi koreksi wajah di Rumah Sakit People’s Liberation Army’s Military 163.

Sedikitnya butuh dua kali operasi koreksi wajah bagi putranya. Mulai dari menutup celah yang membentuk 'topeng', memperbaiki jaringan otot dalam, hingga rekonstruksi tulang  wajah.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menormalkan wajahnya, tapi karena belum pernah menemui kasus ini sebelumnya, hasilnya belum bisa diprediksi," kata Profesor Wang Duquan, yang memimpin operasi.

No comments:

Post a Comment