Thursday, January 13, 2011

Bencana Paling Mematikan dalam Sejarah


 Pada 12 Desember 2010, setahun lalu, gempa dengan kekuatan 7,0 skala Richter mengguncang Haiti.  Ini adalah gempa paling dahsyat yang pernah mengguncang negara kepulauan itu dalam 200 tahun.

Episentrum gempa saat itu berada sekitar 16 kilometer selatan ibu kota, Port-au-Prince. Meski tak seberapa besar, dampaknya sungguh dahsyat, 200 ribu penduduk Haiti tewas.

Saat alam murka, di situlah terkuak kelemahan manusia. Angin kencang, tsunami, gempa bumi, letusan gunung berapi bisa membunuh ribuan manusia dalam seketika. Seringkali berapa pastinya korban jiwa yang diakibatkan bencana tak pernah diketahui. 


Tak mungkin membandingkan bencana alam di era modern dan di masa lalu. Salah satu alasan, saat ini jumlah penduduk naik drastis dibanding beberapa abad lalu. Mereka tinggal di daerah-daerah berbahaya, di lereng gunung, dekat perairan. Bencana di masa kini berpotensi membunuh lebih banyak orang.

Seperti dimuat 
LiveScience.com, ada beberapa bencana yang layak masuk daftar terburuk  sepanjang sejarah.
12 Januari 2010 - Gempa Haiti menewaskan 200 ribu jiwa, jumlah pasti korban tidak diketahui. Palang Merah memperkirakan bencana mempengaruhi hidup 3 juta orang Haiti.
2 Mei 2008 - Jumlah korban tewas akibat Topan Nargis masih belum jelas tetapi diperkirakan lebih dari 140.000 orang. Penduduk Myanmar yang tinggal di sekitar persawahan di dataran rendah terjebak, tak tahu ke mana harus lari, lalu tersapu topan.
8 Oktober 2005 - Gempa dengan kekuatan 7.6 SR di Pakistan menewaskan lebih dari 40.000 orang. Kerusakan dan korban jiwa disebabkan oleh dangkalnya pusat gempa.
Agustus 2005 - Badai Katrina menewaskan lebih dari 1.800 orang dan merupakan badai terparah dalam sejarah AS. Lebih mematikan dari bencana di negeri Paman Sam dalam beberapa dekade terakhir. Efeknya  terasa hingga saat ini, penduduk New Orleans dan di pesisir masih berjuang memulihkan kehidupan mereka.
26 Desember 2004 - Gempa dengan kekuatan 9.3 skala Richter mengguncang Samudera Hindia. Gempa dahsyat ini memicu  tsunami yang menewaskan lebih dari 225.000 orang.
1985 - Letusan dahsyat Gunung Nevado del Ruiz, Kolombia menewaskan 25.000 orang, sebagian besar karena tersapu banjir lahar.
1976 - Gempa dengan kekuatan 8 skala Richter mengguncang Tangshan, Cina. Menewaskan 255.000 hingga 655.000 jiwa.
1931 - Banjir Sungai Kuning, diperkirakan telah membunuh 1 juta sampai 3,7 juta manusia. Ada yang tewas tenggelam, terkena penyakit akibat banjir, juga kelaparan. Sungai ini juga pernah meluber dahsyat dan menewaskan korban dengan jumlah yang sama besar.
1815 - Letusan Gunung Tambora pada 1815. Diperkirakan 80.000 orang meninggal karena kelaparan. Petaka juga dirasakan di Eropa dan Amerika Utara. Tahun 1816 dijuluki 'The Year without Summer', tak ada musim panas di tahun  itu.

Letusan Tambora juga mengakibatkan gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti delama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan melumpuhkan di Inggris.
1737 - Bencana mengguncang Calcutta, India, menewaskan 300.000 orang. Awalnya para ilmuwan menduga malapetaka itu diakibatkan gempa bumi, namun belakangan diketahui penyebab bencana itu cenderung mengarah ke angin topan.
1556 - Gempa di Shaanzi, Cina  menewaskan 830.000. Tidak ada yang tahu seberapa besar magnitudenya.
1330-1351 - The Black Death atau pandemik penyakit pes disebabkan bakteri Yersinia pestis, diperkirakan menewaskan sekitar 75 juta orang, atau 30 hingga 60 persen populasi Eropa.
1138 - Gempa bumi Aleppo, Suriah, menewaskan sekitar 230.000. Dalam data US Geological Survey (USGS), ini adalah gempa paling mematikan keempat  sepanjang masa.
1500 SM, atau lebih - Pulau Stroggli di Mediterrania terhempas. Gelombang tsunami memusnahkan peradaban Minoan. Area bencana itu saat ini disebut Santorini. Plato menyebutnya situs  di mana kota legendaris, Atlantis menghilang.

No comments:

Post a Comment