Tuesday, February 1, 2011

Mahasiswa RI Menolak Dievakuasi dari Mesir

 
Sejumlah mahasiswa Indonesia di Mesir menolak dievakuasi ke Tanah Air. Padahal, kondisi politik negeri Mumi itu kian mencekam menyusul demonstrasi massa yang menuntut mundur Hosni Mubarak dari kursi presiden.

"Sebagian besar yang menolak adalah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa," kata Kepala Divisi Direktorat Timur Tengah Kementerian Luar Negeri, Bambang Purwanto, kepada 
VIVAnews.com, Selasa, 1 Februari 2010. 



Kementerian Luar Negeri menduga penolakan itu dikarenakan mahasiswa khawatir akan kehilangan beasiswa dan fasilitas pendidikan yang selama ini mereka telah terima. Selain itu, mereka juga khawatir tidak memiliki dana untuk kembali lagi ke Mesir kelak, bila kondisi sudah membaik.

"Mungkin kami bisa meraba alasannya karena itu. Meski ada jaminan tidak DO (
dropped out) dari kampusnya, tetapi mereka merasa kebingungan bila balik lagi ke Mesir," ujar dia.

Berapa jumlah mahasiswa Indonesia yang menolak dievakuasi, Bambang belum bisa memastikan angkanya. Yang pasti, kata dia, jumlah penerima beasiswa dari Indonesia di Mesir sekitar 200 orang per tahun.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Kusuma Habir mengatakan, jumlah warga negara Indonesia di Mesir sekitar 6.149 orang. Khusus mereka yang berstatus mahasiswa secara umum berjumlah 4.297 orang. "Sebanyak 1.002 orang merupakan TKI," kata Kusuma kepada 
VIVAnews.com pagi tadi.

Saat ini pesawat Garuda Indonesia sudah mendarat di Jeddah, Arab Saudi, untuk selanjutnya menuju Bandara Internasional Kairo, Mesir, yang berjarak sekitar dua sampai tiga jam. Garuda terhambat izin mendarat di Kairo.

Dua maskapai lain, Batavia Air dan Lion Air, akan menyusul terbang ke Kairo untuk melakukan evakuasi gelombang berikutnya. Tiga pesawat itu berjenis sama, yakni Boeng 747-400 dengan kapasitas 428 penumpang.

No comments:

Post a Comment