Friday, February 18, 2011

Keras & Tegas, Riedl Juga Bisa Menangis

 Di balik sikapnya yang keras dan tegas, pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl juga bisa menitikkan air mata.

Riedl tak kuasa menitikkan air mata saat bertemu pria yang mendonorkan satu ginjal untuknya. Pelatih 61 tahun asal Austria itu luluh di hadapan pria dermawan yang berasal dari Vietnam.

Riedl menangis sambil mengucap terima kasih atas ginjal pemberiannya itu. Karena ginjal itulah Riedl bisa bebas dari derita cuci darah sekaligus memberinya hidup yang baru. Peristiwa langka ini terjadi dalam acara 'Satu Jam Lebih Dekat' yang ditayangkan di tvOne, Kamis malam 17 Februari 2011.

"Bagus, Alfred menangis. Kita bisa lihat kalau Alfred Riedl juga punya hati," kata asisten pelatih Wolfgang Pikal kepada wartawan seusai memimpin latihan Timnas di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Jumat 18 Februari 2011.

"Siapa pun yang punya pengalaman dengan ginjal itu pasti emosional saat orang yang mendonorkannya datang."

Sudah lebih dari 10 tahun, Riedl bermasalah dengan ginjalnya hingga memutuskan untuk melakukan cangkok ginjal saat membesut timnas Vietnam pada 2006. Tanpa disangka, masyarakat Vietnam yang punya empati kepadanya bersedia mendonorkan satu organ tubuh vital tersebut.

Operasi akhirnya bisa dilakukan pada Maret 2007. Riedl pun bisa kembali sehat tanpa harus bolak balik ke rumah sakit untuk melakukan cuci darah.

"Saya tahu sejarah dia mulai dari awal sakit sampai mendapat donor. Luar biasa bisa bertemu dengan pendonornya," kata Pikal lagi.

No comments:

Post a Comment