Friday, March 11, 2011

si Jorok...yang selalu ada di tiap jaman

"Hiii kecoa....." dengan berteriak (sebut saja Bunga) mengambil apapun barabg yang ada di sekitarnya dengan pasang kuda-kuda untuk melempar kecoa itu tepat sasaran.

Yup..itulah salah satu respon orang begitu berjumpa dengan serangga cokelat marun yang terkenal dengan gelar kejorokannya dan sumber penyakit. Eits...jangan langsung ambil kesimpulan dan men"judge" (menghakimi)Periplaneta dengan simbol kejorokan. Mari kita buka mata dan pikiran, dengan menelusuri jejak Periplaneta dari jaman purba hingga sekarang. Dia adalah serangga yang juara..Give them big applous..plok..plok...plok...
Tapi kok bisa ya??

Iya, Periplaneta adalah salah satu serangga yang masih hidup dan ada sekarang alias tidak punah walaupun teman-teman purba yang lainnya telah jadi bahan bakar minyak bumi, gas alam,batuan kapur,batubara,fosil. Perplaneta tetap jadi dirinya sendiri, yang bisa hidup tanpa kepala juga...Sakti sekali ya..
Dia tidak berubah jadi benda mati, malah perkembangbiakannya pesat sekali..Jadi nominator hewan purba yang masih tetap ada hingga sekarang yaitu si KECOA (bahasa dagang di Indonesia), sedangkan bahasa dagang di daerah Sunda, cecunguk) alias Periplaneta Americana (klo tinggal di Hollywood sana)

Bila diamati lebih jeli, ternyata lucu juga rupa hewan ini. Warna cokelat seperti kurma goreng (adikq seh nyebutnya gitu,,hahahaha), perhatikan rupanya dengan seksama, dengan mata facet yang bulat, sepasang antena panjang, bulu-bulu halus di badanya, gerakan kai yang lincah, bentuk mulut yang mungil..dst

Ya..seperti halnya ulat daun yang gendut biasanya di pohon jeruk dengan rambut-rambut kecil (orang-orang sih bilang gitu,padahal rambut dan bulu itu beda). Dan perhatikan seksama juga, wajahnya imut ditambah lagi warna hijau yang menentramkan, dan gendutnya yang bikin gemes.Lucu juga kan...

Balik lagi ke KECOA, mari kita melihatnya dengan kacamata ilmiah yang bersumber dari Vivanews news berikut:

Kecoa mampu mendeteksi bahaya di sekelilingnya melalui penciumannnya. Mungkin hal itulah yang membuat hewan berantena ini, bertahan di bumi sejak 320 juta tahun lalu sampai saat ini. Di seluruh dunia, ada berbagai macam jenis kecoa, jumlahnya mencapai 3500 spesies termasuk yang ada di kutub selatan dan kutub utara. Dan, dari sekian banyak spesies kecoa, 30 jenis di antaranya hidup di antara manusia.

Sejak 320 juta tahun lalu hingga saat ini, kecoa melewati berbagai zaman seperti zaman es, zaman dinosaurus, dan berbagai fenomena alam seperti banjir dan gempa bumi. Tetapi sampai saat ini, kecoa tetap bertahan, padahal hewan-hewan purba lain seperti dinosaurus sudah punah. Lalu apa yang membuat kecoa mampu bertahan ?

Menurut studi yang dilakukan oleh peneliti Amerika, kecoa memiliki semacam rambut halus yang berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi bahaya. Rambut-rambut itulah yang memberitahu kecoa jika ada bahaya datang jadi mereka bisa dengan cepat melarikan diri. Rambut itu juga berfungsi mendeteksi adanya gerakan disekitar kecoa, melalui perubahan tekanan udara. Kecoa memang sangat sensitif pada perubahan dan gerakan udara di sekelilingnya.
Sebagian besar kecoa juga sangat takut pada cahaya, dan biasanya mereka akan menyembunyikan diri jika melihat cahaya. Tetapi untuk kecoa Asia dan Amerika, malah sangat menyukai cahaya. Kecoa juga ada yang memiliki sayap dan ada yang tidak. Meskipun memiliki sayap, kecoa juga tidak selalu bisa terbang.
Dalam hal bertahan hidup, kecoa mampu bertahan 1 bulan tanpa makanan, tetapi hanya mampu bertahan satu minggu tanpa air. Bahkan, kecoa juga mampu bertahan hidup tanpa kepalanya selama satu minggu.







Tulisan ini terinspirasi dari perkataan dosen mata kuliah Sistem Fuzzy, Syamsul Arifin yang berkata "Kecoa itu adalah hewan purba yang masih hidup sampai sekarang"
Jadi membuat aku tertarik untuk mengenalnya lebih dalam alias PEDEKATE....wkwkwkwk
Selamatkan dan lestarikan hewan purba ini pada tempatnya...Hidup KECOA !!!"

No comments:

Post a Comment