Friday, November 20, 2009

aku dan ITS

Masa setelah lulus SMA adalah masa penentuan masa depan, begitu kata orang-orang, dengan berbagai macam pertimbangan, keinginan dan dorongan dari orang tua. Aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya menjadi salah satu pilihan. Setelah berjuang dan menjalani ujian masuk perguruan tinggi, Allah telah menunjukkan jalan terbaik untukku. Aku diterima di kampus perjuangan ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Perasaan bangga dan senang bercampur menjadi satu. Pertama kalinya aku menginjak di tanah ITS,yang terlihat di depanku adalah sebuah tulisan raksasa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya di depan jalan melingkar. Orang-orang menyebutnya “ Bunderan ITS”. Taman alumni dengan rumput hijaunya terhampat luas didepanku, masjid Manaru Ilmi yang begitu megah membuatku berdecak kagum. Ini juga pertama kalinya aku menyaksikan masjid di kompleks pendidikan yang semegah ini. Walaupun matahari bersinar sangat terik, tak menyurutkan semangatku untuk tetap menyusuri jalan setapak, hanya untuk berkeliling ITS. Ternyata ITS sangat luas, bahkan masih banyak lahan kosong yang belum didirikan bangunan-bangunan.
Setelah melewati serangkaian kegiatan yang wajib diikuti mahasiswa baru, aku mulai mempelajari kehidupan kampus dan berusaha beradaptasi dengan kehidupan menjadi seorang mahasiswa di ITS yang selama ini dikenal dengan banyaknya mahasiswa laki-laki dibanding mahasiswa perempuan. Sehingga, kehidupan perkuliahan di ITS dinilai keras daripada perguruan tinggi lainnya. Ternyata di ITS, perbedan gender tidak menjadi masalah dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Banyak juga mahasiswa perempuan yang menjatuhkan pilihan pada bidang teknik. Selama menjadi mahasiswa di ITS hingga saat ini, tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang aku peroleh. Makna pershabatan, persaudaraan dan kebersamaan telah aku dapatkan dari kegiatan pengenalan lingkungan yang dilaksanakan oleh ITS melalui kaki tangannya yaitu jurusan dan fakultas yang dikemas melalui sederetan kegiatan yang diperjuangkan oleh para senior-senior untuk mendapatkan izin dari petinggi birokrasi ITS demi kesuksesan pelaksanaannya. Sederetan kegiatan-kegiatan itu yang dinamakan “Pengkaderan”. Pengkaderan ini bermula dari OMB (Orientasi Mahasiswa Baru) dan Harbits (Hari Biru ITS). Melalui kegiatan ini , aku mendapatkan banyak teman baik itu teman sesama jurusan maupun dari jurusan lain. Pelatihan softskill sebagai penunjang kemampuan hardskill juga diberikan, ESQ, suatu pelatihan pembentukan mental dan jiwa spiritual. LKMM PRA TD (Latihan Ketrampilan Mananjemen Mahasiswa Pra Tingkat Dasar),pelatihan ini membantu dalam memanajemen diri sendiri.Melalui kegiatan ini, saya menjadi lebih mengenal diri saya sendiri beserta membantu dalam menetapkan tujuan yang ingin saya raih. ITS telah banyak menggelar pelatihan-pelatihan, salah satu pelatihan yang membuat saya tertarik yaitu Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar yang diselenggarakan melalui himpunan. Semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar, saya menyukai kegiatan tulis-menulis. “Ini merupakan kesempatan untuk mengasah dan mengembangkan kegemaranku ini agar pada suatu saat bisa berguna pada akhirnya baik untuk aku dan orang lain di sekitarku”, yang ada di pkiranku saat akan mengikuti pelatihan ini. Saya belum puas dengan apa yang telah dapatkan melalui pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar, akhirnya begitu diadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut tingkat fakultas, aku antusias untuk mendaftarkan diri. Semenjak mengikuti kedua pelatihan jurnalistik tersebut, aku menjadi lebih berani dan percaya diri untuk mempublikasikan tulisan aku. Pemasangan free internet di seluruh pelosok kampus juga membantu aku dalam mempublikasikannya melalui website. Begitu pula dengan LKMM TD (Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar), aku juga tidak segan untuk mengikutinya. Tidak hanya pelatihan yang saya ikuti, beberapa seminar yang diselenggarakan ITS juga aku ikuti. Kesemuanya ini adalah dalam rangka menghasilkan lulusan yang cerdas, berkarakter kuat dan bebudi luhur: ITS CAK (Cerdas, Adaptif dan Kreatif) adalah jargon yang dikembangkan dalam rangka menuju kompetensi global di masa depannya.
Di kampus ITS tercinta ini juga mengajarkan aku tentang peran dan fungsi mahasiswa. Keberadaan himpunan, BEM Fakultas dan BEM Institut secara tidak langsung mewujudkan peran dan fungsi mahasiswa secara nyata melalui proker-proker kerja yang telah disusun pada awal kepengurusan. Di BEM Institut lah, aku turut serta upaya perwujudan peran dan fungsi mahasiswa dengan mengemban tugas sebagai staff di Departemen Kesejahteraan Mahasiswa.Selama mengikuti pengkaderan dan pelatihan-pelatihan, tidak hanya pengalaman serta ilmu pengetahuan saja yang aku peroleh. Tetapi aku juga mendapatkan suatu hal berharga yang lain yaitu teman baru. Melalui TPB (Tempat Perkuliahan Bersama), suatu perkuliahan mata kuliah dasar yang mengikut sertakan seluruh mahasiswa di ITS menjadi satu pada suatu ruang kuliah, juga memberikan aku banyak teman dari jurusan lain selain ilmu yang aku peroleh. TPB menjadi suatu sarana tempat bersosialisasi juga bagi mahasiswa antar jurusan, akan tetapi semenjak diberlakukannya otonomi jurusan dan pergantian kurikulum, pada tahun ini TPB ditiadakan pada beberapa jurusan. Hal ini menjadi mempersempit mahasiswa bergaul dengan mahasiswa jurusan lain. Telah begitu banyak yang aku dapatkan di ITS semenjak menjadi mahasiswa baru hingga sekarang, mulai dari ilmu, teman, pengalaman serta pelajaran hidup. Akankah di ITS juga aku mendapatkan jodoh?, pertanyaan yang terlalu dini untuk terjawab. Biarlah Allah yang menjawabnya, dan biarkan itu menjadi rahasiaNya. ITS, aku gantungkan cita, cinta dan harapan padamu. Terimakasih ITS dengan apa yang kamu berikan selama ini dan untuk hari esok padaku. Dirgahayu Dies Natalis ITS ke 49.Tetaplah berjaya ITS, Hidup ITS...Hidup ITS... (lustyyah ulfa)

No comments:

Post a Comment