Sangat tidak mudah untuk melihat sesuatu yang berbeda pada diri Kayla Knight yang berumur 11 tahun.
Hanya tiga minggu yang lalu dokter berkata kepada Amy bahwa anak gadis kecilnya memiliki penyakit tumor yang memenuhi hampir seperempat dari otaknya.
"Saya merasa bahwa saya seperti berada di dunia lain. Saya berdiri terpaku di sana saat menerima diagnosa dari dokter. Sang dokter harus terus memanggil saya, "Amy, Amy... saya tidak mempercayai apa yang sedang dikatakan kepada saya," ingat ibunya Kayla, Amy Knight.
Sudah berbulan-bulan Kayla mengalami sakit kepala yang luar biasa. Keseringan dan keparahan sakitnya semakin bertambah dengan berjalannya waktu sampai pada satu malam di bulan Mei sakit kepala itu sudah tidak dapat ditahan lagi. Mereka datang ke UGD. Dokter berkata x-ray menunjukkan adanya suatu keganjalan pada kepala Kayla. Mereka harus menunggu beberapa minggu sebelum mereka dapat berjumpa dengan dokter di rumah sakit yang lebih lengkap di kota Tyler. MRI yang diambil menunjukkan adanya suatu area yang putih pada otak Kayla. Tumor yang ditakutkan oleh dokter sudah menyebar dengan cepat pada otak Kayla.
"Kami berdoa," kata Amy. "Kami berdoa dengan bersimpuh pada lutut. Pada suatu hari Rabu kami pergi ke gereja dan sekitar 30 orang menumpang tangan mereka pada Kayla. Anda dapat merasakan hadirat Tuhan. Kami tidak pernah berdoa seperti itu sebelumnya. Maksud saya kami berdoa. Tetapi tidak seperti ini. Tidak seperti kami sekarang ini."
Dua hari kemudian Kayla dikirim ke rumah sakit Baylor di Dallas. Rutinitas yang sama, MRI lagi. Tetapi kali ini.
"Saya tidak tahu bagaimana membacanya hasil MRI itu. Menurut saya, sepertinya tumor itu sudah menyebar karena dari apa yang dapat saya lihat pada gambar itu adalah sudah tidak ada area yang putih. Maka saya pikir tumornya sudah menyebar ke seluruh otaknya. Tetapi dokter itu bilang tidak, tumornya sudah hilang. Dan dokter bilang pasti ini suatu kesalahan. Maka kami dijadwalkan untuk mengambil tes lagi, tetapi hasilnya sama saja. Tumornya sudah hilang dan sepanjang waktu itu dokter ahli itu bergumam dan wajahnya penuh dengan tanda tanya.
Kami diminta untuk melakukan tes lagi dan ternyata memang tumor itu sudah hilang. Dokternya lalu berkata bahwa ini benar-benar suatu keajaiban, ini pasti campur tangan Tuhan," kata Amy.
Bahkan kemarin ketika mereka pergi melakukan pemeriksaan lagi masih tidak diketemukan adanya tumor. Tetapi banyak sekali tanda-tanda dari kekuatan doa kata Amy. Mukjizat itu tidak hanya menyelamatkan Kayla tetapi mengubah kehidupan keluarga kecil ini untuk selamanya.
"Umur saya 30 tahun dan baru dua bulan ini saya merasa nyaman dengan iman saya. Dan saya berpikir ada banyak orang yang mendukung saya. Hal ini sulit untuk dijelaskan. Saya hanya tahu bahwa apapun yang terjadi kepada saya adalah kehendak Tuhan, kalau tidak hal itu tidak akan terjadi. Saya tahu dia mengontrol kehidupan kami," kata Amy
"Ya pengalaman ini memang sepertinya menakutkan tetapi juga menyenangkan. Karena Anda tahu Tuhan sedang dan akan melakukan sesuatu," kata Amy.
"Sejujurnya saya hanyalah orang Kristen biasa-biasa saja. Maksud saya, saya pergi ke gereja, itu sudah suatu kebiasaan. Anda melakukan ini dan Anda melakukan itu dan Anda berpikir Anda akan baik-baik saja dan pergi ke surga. Melihat ke belakang saya tidak pasti. Tetapi sekarang saya tahu saya akan. Pengalaman ini telah membuka mata saya dan saya pikir mungkin Tuhan menggunakan peristiwa ini untuk membuat kita menjadi orang percaya yang lebih baik. Membuat kami bergantung secara seluruhnya kepada-Nya. Itulah hal yang paling penting sebenarnya," kata Amy.
(Sumber: KLTV 7 News)
No comments:
Post a Comment